John Stones: Dari Bek Tengah ke Gelandang Rahasia, Ini Evolution Sejati ala Pep

Lo mungkin pernah mikir: “John Stones? Oh, bek Inggris biasa.”
Tapi begitu lo nonton Manchester City 2022–2024, lo sadar: dia bukan cuma bek — dia senjata taktis.

John Stones sekarang adalah prototype baru bek modern. Bisa bertahan, bisa pegang bola, bisa dribble ke tengah kayak gelandang. Dan semua ini bukan kebetulan — ini hasil upgrade total dari Pep Guardiola.

Dulu sering dianggap error-prone. Sekarang? Stones jadi salah satu komponen paling vital di sistem City.


Awal Karier: Dari Barnsley ke City, Jalan Panjang Tapi Solid

Lahir 28 Mei 1994 di Barnsley, Inggris, Stones memulai karier profesionalnya di klub kota kelahirannya. Lalu dia direkrut Everton pada 2013. Di sana dia menunjukkan potensi besar sebagai ball-playing centre-back — salah satu yang paling teknikal di Inggris waktu itu.

Gaya mainnya beda: tenang, sabar, suka dribble keluar dari belakang. Tapi juga sempat dianggap terlalu berisiko. Banyak blunder di awal karier bikin dia diragukan.

Tapi Pep Guardiola suka pemain yang berani ambil risiko — makanya City beli Stones di 2016 seharga £47,5 juta. Dan walau butuh waktu, Pep sabar nge-“develop” Stones jadi senjata rahasia.


Di City: Dari Bek Tengah Biasa Jadi Hybrid Midfield

Awal kariernya di City naik turun. Sempat dicadangkan karena inkonsistensi, sempat dikira bakal dijual. Tapi musim demi musim, Stones makin solid.

Puncaknya? Musim 2022/23. Pep mulai eksperimen pakai Stones sebagai inverted full-back. Apa itu?

➡️ Bek tengah yang masuk ke tengah saat build-up, kayak gelandang tambahan.

Dan Stones njalani peran itu sempurna. Dia bantu Rodri di tengah, kasih progresi bola, dan tetap balik jadi bek saat bertahan. Literally: dia ngelakuin dua pekerjaan sekaligus.


Gaya Main: Calm, Smart, dan Adaptif Banget

Stones itu pemain yang enak banget ditonton. Teknik bersih, kontrol bola halus, dan decision-making-nya top.

Ciri khas:

  • Dribble keluar tekanan kayak gelandang
  • Jago umpan pendek & progresif
  • Bisa switch posisi dengan mulus (CB ➡️ DM ➡️ RB)
  • Solid duel udara dan tackle bersih

Dia bukan bek yang hajar bola asal. Tapi juga bukan tipikal “sok stylish.” Dia main dengan kontrol dan kejelasan. Lo bisa liat dia bawa bola naik, kasih umpan ke sayap, terus balik ke posisinya tanpa panik.


Statistik & Kontribusi

Di musim treble 2022/23:

  • 30+ penampilan di semua kompetisi
  • Jadi starter di final UCL lawan Inter
  • Bantu City menang Premier League, FA Cup, dan UCL
  • Salah satu pemain dengan passing success rate tertinggi

Dan yang gila? Stones ngacak Inter di final UCL kayak gelandang top. Dribble masuk tengah, lewatin dua pemain, terus distribusi bola kayak Modrić versi 2.0.


Mentalitas: Dulu Diragukan, Sekarang Dipercaya Total

Satu hal yang harus dihargai dari Stones: dia mentalnya kuat. Dia pernah diledek karena blunder lawan Inggris. Pernah jadi cadangan. Pernah kena cedera.

Tapi dia gak pernah drop attitude. Justru dia bangkit, belajar dari kesalahan, dan nge-evolve.

Di bawah Pep, dia jadi bukti bahwa proses itu penting. Bahkan kalau lo gak bersinar di awal, lo bisa tetap jadi top player kalau lo terus berkembang.


Timnas Inggris: Penerus Bek Elegan, Bukan Cuma Brutal

Bareng Harry Maguire, Stones jadi pilihan utama di belakang timnas Inggris. Tapi dia punya peran beda:

  • Lebih ke distributor
  • Penentu build-up dari belakang
  • Bantu buka serangan dari bawah

Di Euro 2020, dia main konsisten sampai final. Di Piala Dunia 2022, dia juga jadi pilar. Dan sekarang menuju Euro 2024, Stones tetap jadi salah satu nama pertama yang ditulis Southgate di line-up.


Kesimpulan

John Stones bukan lagi bek tengah “rawan blunder” kayak image dia di awal karier. Sekarang dia udah berevolusi jadi hybrid elite player.

Dia adalah kunci fleksibilitas Pep. Lo mau build-up dari belakang? Dia bisa. Mau kontrol bola di tengah? Bisa. Mau solid bertahan di kotak penalti? Aman. Stones adalah toolbox lengkap dalam satu pemain.

Gak banyak yang hype dia, tapi fans sejati tahu: City gak akan jalan semulus itu tanpa Stones di belakang (dan di tengah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *